Skip to main content

Deviantart

Apa itu Deviantart. Mungkin bagi pembaca yang dekat dengan yang namanya digital art mengenal apa itu Deviantart. Deviantart adalah situs jejaring sosial yang berfokus pada digital art. Digital art tersebut dapat berupa desain grafis, fotografi hingga animasi hingga game flash. Selain itu Deviant art saat ini juga telah mampu menampilkan teks. Jadi bagi kita yang tertarik di bidang literatur juga bisa men'submit' karya seni kita disini.

Salah satu keunggulan yang penulis suka dari Deviantart adalah kita tidak harus login untuk melihat setiap karya yang ditampilkan para Deviant. Selain itu sistem keyword memudahkan kita mencari art yang kita inginkan. Selain itu untuk art yang NSFW (Not Save For Work) tidak bisa terlihat kecuali kita melakukan login.

Bagi para seniman digital, Deviantart adalah pilihan terbaik bagi para seniman yang ingin mempublish karyanya. Kita bisa menempatkan karya kita dalam kategori yang telah ditentukan. Kita juga bisa memasukan keyword / label agar karya kita dapat muncul dalam hasil pencarian yang dicari oleh pengunjung. Keuntungan lainnya adalah username kita bisa menjadi link langsung ke profil dan karya yang kita buat di deviantart dengan format username.deviantart.com, jadi mudah bagi kita mempromosikan karya kita sendiri. Bagi para seniman yang ingin karyanya tidak di plagiat oleh pihak lain. Deviantart juga memberikan fasilitas watermark yang akan muncul di tengah karya anda.

Sementara untuk bersosialisasi. Deviantart memberikan fasilitas Comment untuk mengomentari setiap karya yang ada. Favorites untuk memperlihatkan karya kita di profil orang yang menekannya. Juga Message untuk berkomunikasi langsung dengan seniman lainnya.

Mungkin masih banyak keunggulan lain deviantart yang tidak sempat tencantumkan disini. Namun jika telah kalian kunjungi pastikan kalian tidak akan menyesal. Bagi yang ingin mengunjuginya silahkan klik deviantart.com

See You On The Next Post.

Comments

Popular posts from this blog

Mencoba Menulis Kembali.

Akhir akhir ini seiring dengan aktifitasku yang semakin padat, aku mulai merasa tak ada waktu yang cukup untuk diriku sendiri.  Kenapa? Masalahnya adalah aku tidak mendapatkan kepuasan akan apa yang aku lakukan,  terutama dalam pekerjaan.  Belum lagi dengan tuntutan atasan yang membuat pikiranku seolah tak mampu menampung semua tuntutan hidup ini. Setelah sekian lama, akhirnya aku kembali disini,  berkutat dengan kata-kata.  Jari dan huruf beradu dan satu persatu membentuk kata-kata yang bisa kita baca.  Menjadikannya kumpulan kalimat yang bermakna. Aku mencoba menulis kembali untuk menyusun kehidupanku yang kacau oleh ulahku sendiri.  Saat aku tak tahu apa lagi yang harus ku prioritaskan, saat aku merasa terlalu lelah tuk berpikir,  saat aku merasa sepi dan tak ada yang tahu. Jadi dalam rangka memasuki tahun 2017, aku kan mencoba mengambil alih diriku kembali.  Dari segala kemalasan. Sikap panik,  dan tekanan yang datang baik dari...

Filosofi Catur

Hai. Catur adalah sebuah permainan papan yang sangat menarik. Hanya dengan 32 bidak dan buah papan yang berisi kotak hitam putih 8 X 8, kita bisa mengadu kecerdasan dan kecerdikan kita bersama teman yang kita tantang. Selain itu permainan catur tidak pernah membosankan karena tidak ada langkah yang sama yang selalu kita mainkan setiap saat. Kita harus mampu menebak pikiran lawan, menyerang dan bertahan di saat yang bersamaan. Target semua itu hanya satu, yaitu untuk membunuh raja pihak lawan. Suatu hari aku bermain catur dengan seorang teman. Lalu aku sadar beberapa hal yang menarik saat melangkahkan bidak-bidak catur. Lalu aku menemukan bidak catur itu seperti unsur kehidupan dalam diri manusia. Ini unsur-unsurnya. Raja melambangkan nyawa. Sama seperti nyawa manusia, bidak raja dalam permainan catur adalah unsur paling penting sekaligus yang paling lemah. Saat bidak raja mati, maka permainan berakhir. Begitu juga nyawa manusia, saat nyawa manusia pergi, maka kehidupannya...

Si Bujang Miskin

Pada zaman dahulu, hiduplah pemuda yang biasa dipanggil Si Bujang Miskin.Walau dia lebih senang dipanggil Si Bujang. Penduduk kampung menyebutnya demikian karena dia seorang pemuda bujang (belum menikah) dan hidup dalam kemiskinan. Dia tinggal bersama Ibunya di sebuah rumah kayu yang dibangun oleh ayahnya. Si Bujang selalu ingat cerita ibunya tentang semangat ayahnya dalam membangun rumah itu. Rumah itu dibangun ayahnya seorang diri saat mengetahui rahim istrinya telah terisi. "Mak, aku mau pergi." ucap Si Bujang. "Mau pergi kemana ?" sahut Maknya. "Mengail ikan. Aku dengar banyak ikan-ikan di sungai dekat sana?" "Untuk apalah nak mencari ikan, beras pun kita tidak punya." "Tapi.." "Lebih baik cari daging rusa di hutan sana. Biar mak yang cari kayu bakar." "Iya Mak." kata Si Bujang tidak membantah. Nasib baik berpihak kepada Si Bujang Miskin. Dia mendapat seekor rusa gemuk dan berhasil menembus...