Sebuah fakta mengejutkan datang dari sebuah buku yang baru penulis baca, judulnya How To Write a Novel. Diceritakan bahwa bangsa ini mengalami lompatan kebudayaan yang sangat besar sekaligus berbahaya yaitu lompatan dari budaya Ngomong ke budaya menulis. Ini disebabkan oleh pengaruh teknologi pada sosial media yang menyebabkan banyak dari masyarakat yang telah mengubah cara mereka bicara menjadi menulis.
Tentu saja dalam sebuah lompatan pasti ada yang dilompati. Budaya yang dilompati itu adalah budaya membaca. Membaca seharusnya menjadi budaya yang harus dilalui sebelum menulis, karena dengan membaca, masyarakat dapat lebih menahan diri menulis sehingga tidak terjadi kesalahpahaman. Namun kenyataannya saat ini, para pengguna sosial media kurang dapat menahan diri mereka dalam menulis ataupun membaca di akun sosial media mereka. Ini dapat menyebabkan terjadinya penyalahgunaan akun, munculnya kritik yang tidak membangun dan cekcok yang tidak berguna yang terjadi di media sosial.
Lalu bisakah membaca mengurangi pengaruh tersebut? Tentu. Seseorang yang suka membaca sebelum menulis, dia akan membaca kembali apa yang dia tulis sebelum memperlihatkannya ke orang banyak. Dia akan menilai tulisannya sendiri dan merasakan apakah tulisannya ada yang salah atau tidak. Selain itu orang yang suka membaca topik-topik yang disukainya akan menjaga tulisannya tidak jauh dari topik yang disukainya dan tidak memberi tulisan yang istilahnya 'tong kosong'.
Seorang yang menulis di media sosial dan suka membaca juga akan lebih menahan dirinya untuk menulis tulisan yang tidak bermanfaat. Dia akan menilai apakah tulisannya pantas dan bermanfaat bagi orang yang akan membacanya. Dia pasti ingin orang yang membaca tulisannya merasa senang dan mengerti seperti dia senang membaca apa yang dia suka.
Jadi ayo mulailah membaca. Penulis yakin kita pasti tidak jenuh melihat kata-kata yang bersusun dan memiliki makna. Apalagi setelah teman-teman mau meluangkan waktu untuk membaca tulisan ini. Jika kalian tidak suka membaca buku ilmiah, baca buku motivasi, jika kalian tidak suka keduanya baca buku cerita. Jangan paksakan diri untuk mengerti apa yang kita baca. Nikmati apa yang kita baca dan kita akan mengerti dengan sendirinya.
Percayalah membaca itu menyenangkan. Lalu ingat pesan ini. Jika kau tidak sedang berbicara, dengarlah. Jika kau tidak sedang menulis, bacalah.
Tentu saja dalam sebuah lompatan pasti ada yang dilompati. Budaya yang dilompati itu adalah budaya membaca. Membaca seharusnya menjadi budaya yang harus dilalui sebelum menulis, karena dengan membaca, masyarakat dapat lebih menahan diri menulis sehingga tidak terjadi kesalahpahaman. Namun kenyataannya saat ini, para pengguna sosial media kurang dapat menahan diri mereka dalam menulis ataupun membaca di akun sosial media mereka. Ini dapat menyebabkan terjadinya penyalahgunaan akun, munculnya kritik yang tidak membangun dan cekcok yang tidak berguna yang terjadi di media sosial.
Lalu bisakah membaca mengurangi pengaruh tersebut? Tentu. Seseorang yang suka membaca sebelum menulis, dia akan membaca kembali apa yang dia tulis sebelum memperlihatkannya ke orang banyak. Dia akan menilai tulisannya sendiri dan merasakan apakah tulisannya ada yang salah atau tidak. Selain itu orang yang suka membaca topik-topik yang disukainya akan menjaga tulisannya tidak jauh dari topik yang disukainya dan tidak memberi tulisan yang istilahnya 'tong kosong'.
Seorang yang menulis di media sosial dan suka membaca juga akan lebih menahan dirinya untuk menulis tulisan yang tidak bermanfaat. Dia akan menilai apakah tulisannya pantas dan bermanfaat bagi orang yang akan membacanya. Dia pasti ingin orang yang membaca tulisannya merasa senang dan mengerti seperti dia senang membaca apa yang dia suka.
Jadi ayo mulailah membaca. Penulis yakin kita pasti tidak jenuh melihat kata-kata yang bersusun dan memiliki makna. Apalagi setelah teman-teman mau meluangkan waktu untuk membaca tulisan ini. Jika kalian tidak suka membaca buku ilmiah, baca buku motivasi, jika kalian tidak suka keduanya baca buku cerita. Jangan paksakan diri untuk mengerti apa yang kita baca. Nikmati apa yang kita baca dan kita akan mengerti dengan sendirinya.
Percayalah membaca itu menyenangkan. Lalu ingat pesan ini. Jika kau tidak sedang berbicara, dengarlah. Jika kau tidak sedang menulis, bacalah.
Comments
Post a Comment