"Apa yang kalian lakukan? Kenapa aku bisa seperti ini?" maki Kancil sambil melihat pantulan dirinya dari kolam itu. Tidak ada lagi bulu coklat keemasan atau kaki kecilnya atau mata hitamnya yang besar. Semua telah berubah menjadi bentuk yang terasa asing namun terlihat sangat familiar. Bentuk seorang manusia.
"Kancil oh kancil, kami bisa mengubah mu menjadi dirimu kembali. Namun ada syaratnya"
"Syarat? "tanya Kancil. "Syarat apa?"
"Di sisi lain selatan hutan ini ada sebuah perkampungan. Cari sebuah rumah dengan kebun timun di halamannya. Temukan Timun Mas dan bawa kemari."
"Timun Mas?" Kancil heran. "Apa ada timun berwarna emas?"
"Tentu saja ada. Sebaiknya kau cari cepat. Jika dalam 3 hari kau tidak kembali dengan Timun Mas, kau kan jadi manusia selamanya." ancam Raksasa
Tanpa berkata apapun kancil melangkah pergi. Namun sebuah suara menghentikanya.
'Hei, sebaiknya kau pakai ini. Manusia tidak berjalan dengan telanjang." ucap Raksasa sambil melemparnya sebuah pakaian kotor.
Dengan pakaian kotor itu kancil segera pergi. Kancil berusaha berlari, namun terus terjatuh. Kancil masih belum terbiasa dengan tubuh aneh itu. Saat dia ingin berlari dia mencoba menggunakan keempat kakinya. Namun manusia tidak menggunakan tangan untuk berlari. Itulah sebabnya Kancil terus terjatuh.
Sebuah suara langkah terdengar. Sang Kancil sangat kenal suara langkah itu. Biasanya Kancil berusaha lari dan menghindar dari suara itu. Namun dalam kondisi seperti ini, kancil tidak bisa berbuat banyak.
"PERGI!!!" auman Sang Harimau. Harimau berusaha mengusir manusia yang masuk ke wilayah hutannya
Kancil berusaha berdiri dan mengangkat wajahnya.
"Tunggu Singa, aku kan pergi." ucap Kancil
"Kancil? Kau jadi manusia. Apa lagi yang kau rencanakan? Aku pergi dari hutan itu karena kau tahu." Maki Harimau.
"Tidak, aku tidak..tunggu! Kenapa kau bisa kenal aku?"
"Tidak mungkin aku lupa suara mu itu. Kenapa kau jadi manusia hah?"
"Aku jadi manusia karena raksasa. Mereka memberikan ku sebuah ramuan menjadi manusia. Tapi ramuan itu hanya berkhasiat untuk satu orang. Jadi jika kau ingin menjadi manusia, kau harus mengambil penawarnya dulu dan berikan padaku lalu kau juga bisa jadi manusia."
"Jadi manusia? Apa gunanya jadi manusia, mereka lemah namun sombong dan licik. Mereka tak pernah mengerti bagaimana hidup di alam namun mereka anggap diri mereka raja dunia. Kau lebih pantas menjadi manusia dari pada aku."
"Tapi aku dengar..."
"Diam. Sebaiknya kau pergi dari hutan ini. Manusia tidak tinggal di hutan." ucap Harimau lalu meninggalkan kancil.
"Kancil telah menjadi manusia. Tidak ada lagi halangan untuk makan besar." pikir Harimau sambir tersenyum. Taringnya terlihat tajam penuh dengan rasa lapar.
Sementara itu Kancil yang putus asa terus berjalan menuju perkampungan.
-Bersambung
"Kancil oh kancil, kami bisa mengubah mu menjadi dirimu kembali. Namun ada syaratnya"
"Syarat? "tanya Kancil. "Syarat apa?"
"Di sisi lain selatan hutan ini ada sebuah perkampungan. Cari sebuah rumah dengan kebun timun di halamannya. Temukan Timun Mas dan bawa kemari."
"Timun Mas?" Kancil heran. "Apa ada timun berwarna emas?"
"Tentu saja ada. Sebaiknya kau cari cepat. Jika dalam 3 hari kau tidak kembali dengan Timun Mas, kau kan jadi manusia selamanya." ancam Raksasa
Tanpa berkata apapun kancil melangkah pergi. Namun sebuah suara menghentikanya.
'Hei, sebaiknya kau pakai ini. Manusia tidak berjalan dengan telanjang." ucap Raksasa sambil melemparnya sebuah pakaian kotor.
Dengan pakaian kotor itu kancil segera pergi. Kancil berusaha berlari, namun terus terjatuh. Kancil masih belum terbiasa dengan tubuh aneh itu. Saat dia ingin berlari dia mencoba menggunakan keempat kakinya. Namun manusia tidak menggunakan tangan untuk berlari. Itulah sebabnya Kancil terus terjatuh.
Sebuah suara langkah terdengar. Sang Kancil sangat kenal suara langkah itu. Biasanya Kancil berusaha lari dan menghindar dari suara itu. Namun dalam kondisi seperti ini, kancil tidak bisa berbuat banyak.
"PERGI!!!" auman Sang Harimau. Harimau berusaha mengusir manusia yang masuk ke wilayah hutannya
Kancil berusaha berdiri dan mengangkat wajahnya.
"Tunggu Singa, aku kan pergi." ucap Kancil
"Kancil? Kau jadi manusia. Apa lagi yang kau rencanakan? Aku pergi dari hutan itu karena kau tahu." Maki Harimau.
"Tidak, aku tidak..tunggu! Kenapa kau bisa kenal aku?"
"Tidak mungkin aku lupa suara mu itu. Kenapa kau jadi manusia hah?"
"Aku jadi manusia karena raksasa. Mereka memberikan ku sebuah ramuan menjadi manusia. Tapi ramuan itu hanya berkhasiat untuk satu orang. Jadi jika kau ingin menjadi manusia, kau harus mengambil penawarnya dulu dan berikan padaku lalu kau juga bisa jadi manusia."
"Jadi manusia? Apa gunanya jadi manusia, mereka lemah namun sombong dan licik. Mereka tak pernah mengerti bagaimana hidup di alam namun mereka anggap diri mereka raja dunia. Kau lebih pantas menjadi manusia dari pada aku."
"Tapi aku dengar..."
"Diam. Sebaiknya kau pergi dari hutan ini. Manusia tidak tinggal di hutan." ucap Harimau lalu meninggalkan kancil.
"Kancil telah menjadi manusia. Tidak ada lagi halangan untuk makan besar." pikir Harimau sambir tersenyum. Taringnya terlihat tajam penuh dengan rasa lapar.
Sementara itu Kancil yang putus asa terus berjalan menuju perkampungan.
-Bersambung
Comments
Post a Comment