Apa anda bosan dengan lagu yang dinyanyikan oleh manusia?
Berarti saatnya anda beralih menuju masa depan. Masa depan dimana bukan hanya
manusia yang dapat bernyanyi tapi perangkat lunak juga dapat bernyanyi. Masa depan tersebut telah hadir hari ini
dengan nama Vocaloid.
Vocaloid 2 Art By: jjem12.deviantart.com |
Vocaloid adalah software Voice Synthersizer yang
dikembangkan oleh Crypton Future Media yang juga merupakan anak perusahaan dari
YAMAHA. Vocaloid mampu membuat dan menghasilkan suara Vokal yang jelas dan
khas. Selain itu Vocaloid juga mampu bernyanyi sesuai dengan nada dan ritme
yang diinginkan sang pengguna.
Awalnya Vocaloid mengalami kegagalan. Itu dikarenakan
Vocaloid yang saat itu berbahasa Inggris masih terasa janggal oleh masyarakat setempat.” Mana
mungkin ada yang ingin membayar untuk mendengar aplikasi bernyanyi?” mungkin
itulah yang mereka pikirkan. Lalu Vocaloid juga dibuat berbahasa Jepang. Namun
respon yang diterima tidak jauh berbeda.
Namun dengan kegagalan ini tidak membuat pihak Crypton
menyerah. Mereka membuat strategi baru dengan menghadirkan Vocaloid 2. Vocaloid
2 adalah software Vocaloid dengan pengembangan yang lebih baik dari Vocaloid
sebelumnya. Namun yang unik dari Vocaloid 2 adalah Crypton menambahkan Official
Character Design dalam bentuk animasi 2
dimensi. Vocaloid 2 yang pertama kali diluncurkan diberi nama Hatsune Miku yang
berarti suara pertama dari masa depan.
Hatsune Miku ternyata direspon positif. Terutama oleh
penggemar animasi 2D di Jepang. Karakter Miku yang terkesan imut dan suaranya
yang tinggi dan lucu makin terkenal di Jepang. Apalagi saat beredar Video
Hatsune Miku yang menyanyikan lagu Ieven Polka (lagu dari Irlandia) sambil
mengoyang-goyangkan daun bawang. Saat itu banyak yang sadar bahwa Vocaloid
memiliki potensi lebih untuk berkembang di masa depan. Kok bisa? Aku juga gak
tahu.
Saat ini Vocaloid telah berkembang pesat. Ada puluhan
software Vocaloid dengan karakter suara yang berbeda. Selain itu Vocaloid juga
telah tersedia dalam bahasa Jepang, Inggris, Korea,China, dan bahasa lainnya.
Para Produser (sebutan untuk pengguna Vocaloid) juga telah banyak berkarya dan
mengeluarkan album-album yang sukses di pasaran.
Tapi sesungguhnya yang menjadikan Vocaloid itu menarik
bukanlah tentang software yang bernyanyi. Tapi tentang bagaimana Vocaloid dapat
diolah menjadi berbagai macam jenis musik yang mungkin belum pernah kita
dengan. Vocaloid juga menyadarkan kita bahwa musik tidak sekedar musik. Musik
melambangkan karakter seseorang. Musik juga mampu bercerita dan musik dapat
mengubah dunia.
Aku mengambil sebuah contoh dari Vocaloid Produser favoritku, Hitoshizuku X YamaϪ. Mereka adalah Produser yang mampu menyajikan cerita dengan plot utuh hanya dengan sebuah lagu. Hitoshizuku juga mampu menghasilkan berbagai jenis genre cerita mulai dari cerita romantis, thriller, adventure, tragedi, hingga cerita remake(buat kembali) dengan twist plot (alur yang tak terduga). Ini adalah beberapa lagu yang diproduksi oleh Hitoshizuku X YamaϪ dengan ilustrasi dari Suzunosuke.
Aku mengambil sebuah contoh dari Vocaloid Produser favoritku, Hitoshizuku X YamaϪ. Mereka adalah Produser yang mampu menyajikan cerita dengan plot utuh hanya dengan sebuah lagu. Hitoshizuku juga mampu menghasilkan berbagai jenis genre cerita mulai dari cerita romantis, thriller, adventure, tragedi, hingga cerita remake(buat kembali) dengan twist plot (alur yang tak terduga). Ini adalah beberapa lagu yang diproduksi oleh Hitoshizuku X YamaϪ dengan ilustrasi dari Suzunosuke.
1.
Night∞Series (seri)
4 Buah lagu yang terdiri dari Bad∞End∞Night, Crazy∞Night, Twilight∞Night, dan
Everlasting∞Night.
Ceritanya
tentang sebuah drama yang kacau akibat pemeran utama yang membunuh semua pemain
yang bermain drama bersamanya. Namun akhir cerita ceritanya sangat mengejutkan.
2.
Potrait of Pirate F (remake dari Peterpan)
Menceritakan
tentang kisah awal Peterpan pergi ke Neverland dan memilih takdir yang tak
terduga.
3.
Syncronicity (Trilogi)
3 buah lagu yang terdiridari The Sky Where I Look for You, Paradise of Light and Shadow, dan Requiem of the Self-repeating World
Menceritakan tentang pertualangan seorang pemuda untuk menyelamatkan
saudarinya yang disandara oleh Naga. Sementara itu saudarinya harus terus
bernyanyi untuk sang naga.
4.
Alluring
Secret Black Vow
Menceritakan kisah seorang malaikat yang jatuh cinta kepada seorang
manusia. Lalu dia memilih untuk memotong sayapnya.
5.
Kagami No Maho dan Maho No Kagami
Menceritakan kisah dua kehidupan yang terhubung dalam sebuah cermin. Cerita
tentang kebahagian dan kesedihan.
6.
Genealogy of Red, White , Black (remake dari
Snow White)
Bercerita tentang kehidupan Snow White yang harus menderita karena kecantikannya.
Dia akan memberinya kegelapan.
7.
13th Apocalypse (remake dari Sleeping Beauty)
Bercerita
tentang seorang lelaki yang bertemu seorang gadis dan tenyata gadis itu adalah
putri yang dikutuk dan dapat dilepas dengan ciuman cinta sejati. Lelaki itu berusaha
menyelamatkan sang Putri walau dia tidak mengetahui semua rahasia sang Putri.
Semua kisah diatas dinyanyikan oleh Vocaloid dengan
aransemen yang epik dan ilustrasi yang memanjakan mata dan mendukung aspek
semua cerita. Selain itu Night∞Series dan Alluring Secret Black Vow juga
telah dijadikan novel. Bukankah itu keren? Membuat sebuah lagu dan dijadikan
novel.
Selain Hitoshizuku X YamaϪ, masih ada beberapa Vocaloid
Produser lain yang penulis sukai. Ini dikerenakan lagu mereka yang menarik dan
cerita mereka yang keren. Ini dia Vocaloid Produser yang aku rekomendasikan
untuk kalian lihat karya-karyanya.
1.
Aku no P / MOTHY
Vocaloid Produser yang hampir semua lagunya
menceritakan tentang kehidupan di sebuah era yang disebut Evilious Chronicle.
Evilious Chronicle adalah era dimana dunia digerakan sepenuhnya oleh dosa.
Kebanggaan, Kerakusan, Ketamakan, Iri, Amarah, Malas, dan Nafsu menjadi pemeran
utama di hampir setiap cerita. Lagu yang paling terkenal dari MOTHY adalah
Daughter of Evil dan Servant of Evil yang dinyanyikan oleh Kagamine Rin dan
Kagamine Len.
2.
Shizen No Teki /Jin
Vocaloid Produser yang hampir setiap
lagunya menceritakan kehidupan para remaja yang berubah setelah ‘mati’ dan
mendapat kekuatan super. L agu-lagu Jin juga berfokus terhadap masing-masing
karakter. Semua karyanya ini disebut Kagerou Project. Lagu yang paling terkenal
adalah Heat Haze Daze yang dinyanyikan oleh Miku. Selain itu karya Jin telah
dijadikan anime dengan judul Mekakushi Actor
3.
Nem
Vocaloid Poduser yang mampu membuat lagu
dengan cerita yang lucu, sedih, namun bermakna. Biasanya Nem dibantu oleh
seorang Ilustrator dengan nickname Tama. Lagu yang penulis suka dari Nem adalah Aah Subarashiki
Nyan-sei yang dinyanyikan oleh Kagamine Len dan GUMI. Cerita tentang persahabatan
seekor kucing liar dan seekor kucing rumahan.
4.
Oyster Project
Vocaloid Produser yang membuat cerita dengan ilustrasi yang super imut. Cerita yang
dbuatnya sendiri sederhana namun berkesan dengan aransemen music yang menarik.
Karakter ceritanya pun lucu dan menarik. Lagu favorit penulis adalah The Music
Wizard of Oz. Remake dari cerita penyihir OZ.
Itulah Vocaloid Producer yang penulis suka. Vocaloid telah
mengubah penulis dan sebagian manusia dari belahan dunia dalam memandang apa
itu musik. Musik bukan hanya sekedar hiburan. Musik dapat diaplikasikan dalam
berbagai karya seni yang lain. Musik dapat bercerita.
Sayangnya Vocaloid masih memiliki beberapa kelemahan.
Vocaloid saat ini belum ada yang berbahasa Indonesia, walau begitu telah ada
lagu Indonesia yang dibuat sendiri oleh Vocaloid Produser asli Indonesia.
Judulnya Venus di Ujung Jari karya Mohax2000 dengan vokal Hatsune Miku. Selain
itu, Vocaloid masih dipandang sebelah mata karena banyak yang menganggap
Vocaloid itu hanya untuk penggemar Anime.
Pada akhirnya penulis berharap bahwa suatu hari nanti
Vocaloid akan ada yang berbahasa Indonesa karena penulis tahu banyak anak
kreatif di Indonesia yang ingin membuat lagu dengan bantuan software ini. Selain itu penulis berharap Industri musik di
Indonesia dapat berkembang dan para composer dan penulis lagu serta penyanyi
mau menyanyikan lagu yang lebih menarik dari lagu yang popular saat ini.
Comments
Post a Comment